Sebentar Saja

             Kala itu waktu berasa begitu cepat berlalu, waktuku yang sangat berharga dalam hidupku. Ya, waktu kamu masih ada dan bersamaku, begitu dekat begitu hangat. Waktu terasa begitu cepat berlalu disaat dia memutuskan untuk pergi dan tak ingin menggangguku lagi. Dunia ini sangat terasa  berat dan tidak terasa indah. Mungkin ini terlalu lebay dan naif sekali tapi memang begitulah yang dirasakan seseorang ketika sedang menikmati kepatahan hatinya. 

                Kala itu dunia memang dipenuhi dengan kebahagiaan keindahan saat diri ini bersama dengan dirinya. Caranya yang selalu lembut serta begitu mengekspresikan rasa sayangnya membuatku nyaman dan tak ada terpikir akan perpisahan. Setiap hari di isi dengan kebersamaan, senyuman, canda dan tawa. Memang awalnya tak menyangka kebersamaan dan perasaan ini bisa tumbuh secara bersamaan diantara kita, tetapi memang tidak ada kata yang bisa menggambarkan ini semua selain keindahan bersama, tak pernah merasa sepi, tak pernah merasa sedih, apalagi kesepian.

                 Namun memang benar ketika ada sebuah pertemuan disitulah nanti akan terjadi perpisahan. Badai itu akhirnya datang, aku tak bisa membendung perasaaan kesedihan, ketika dia memilih mundur untuk selamanya. Dan meninggalkan semua yang sudah di bangun bersama. Kebahagiaan yang lama itu akhirnya hilang lenyap begitu saja. Canda tawa yang dulu ada sekarang tak tersisa. Aku berpikir apakah aku salah, apakah aku sudah kelewatan menikmati semua kebahagiaan kita bersama sehingga yang tersisa kini hanyalah sedih dan kesepian. Aku tak pernah menyangka jika harus sama sama menjauh, kita berpisah karna takdir ataukah memang kita yang tidak ingin memperjuangkan. Aku kira dikala itu aku sudah mencoba mempertahankan namun dia yang lebih memilih mundur.

                 Untuk orang yang sudah terlanjur di iyakan harus menikah, aku bisa apa. Tidak ada bahu lagi untuk bersandar, tidak ada lagi senyum manis yang menghiburku. Yang tersisa hanya kepasrahan dan perasaan tersayat karena keadaan. WAKTU YANG SEBENTAR SAJA ITU, kini telah menjadi angan dan hayalan, tak akan pernah bisa diulang tak akan pernah bisa di pertahankan. 2020 tahun ku yang indah denganya, sebentar sih tapi bermakna besar, begitu mengenang dan membekas di hati, tak pernah kulupa senyum manis , lembut tangannya, hingga hangat nya pelukan. Kini kuiklaskan demi hati ku agar membaik, walaupun luka begitu menyayat begitu dalam, semoga memang ini jalan terbaik demi kebahagiaan yang kian datang. Sungguh aku hanya ingin mengucapkan terimakasih atas waktunya. 26 Mei 1996, kamu bahagiaku. 

Komentar

Postingan Populer